KREATIVTAS MAHASISWA: INDIKATOR KEMAJUAN SEBUAH UNVERSITAS

Inti dan indikator majunya sebuah Universitas adalah sangat tergantung pada kreativitas, inovasi dan kemandirian mahasiswanya. Maka apapun kegiatan yang dilakukan di sebuah Universitas harus memberi dukungan penuh pada aktivitas mahasiswa, baik yang bersifat akademik maupun non akademik. Karena mahasiswalah yang nantinya menjadi alumni akan memberikan kontribusi yang sangat luar biasa dalam pengembangan Universitas dan karir yang dimiliki oleh mahasiswa dan alumninya dalam masyarakat dan dunia kerja ke depan. Untuk itu, peran dan tupoksi yang diemban oleh para wakil rektor di lini tiga tersebut sangat urgen dalam mengawal aktivitas mahasiswa. Berbagai bidang yang ada di Universitas, baik bidang akademik, keuangan dan kerjasama, semuanya juga bermuara pada kreativitas dan inovasi mahasiswa dan alumninya. Dengan demikian, memberikan dukungan penuh kepada semua program-program mahasiswa, baik program yang bersifat akademik, olah fisik dan karya seni memerlukan kepada dukungan yang penuh kepada mereka dalam mengembangkan semua itu. Karena kalau mahasiswa tidak memiliki kreativitas, inovasi dan berbagai karya itu artinya tidak mendukung apa yang telah dituangkan dalam visi dan misi Universitas. Untuk kegitan dan aktvitas kemahasiswaan jangan sekali-kali menganggap itu adalah tidak penting. Kalau ada pendapat seperti ini, itu berarti tidak memehami hakikat sebuah Universitass. Dimana mahasiswa merupakan salah satu faktor yang sangat penting dan dominan di sebuah lembaga pendidikan termasuk lembaga pendidikan tinggi.
Kegiatan kemahasiswaan adalah kegiatan Universitas yang sesungguhnya, karena apapun yang dilakukan di kampus baik itu kurikuler mapun non kurikuler adalah sangat ditentukan oleh kreativitas mahasiswanya. Berkenaan dengan hal tersebut, maka perguruan tinggi di bawah kementerian Agama RI, atau yang sering disingkat PTKIN mengadakan Pekan Ilmiah, Olah Raga, Seni dan Riset (PIONIR) setiap dua tahun sekali secara nasional. Untuk tahun ini yang menjadi tuan rumah adalah Universitas Islam Negeri Malang, Jawa Timur. Kegiatan PIONIR tersebut bertujuan untuk melahirkan insan akademik (mahasiwa) yang mempuni. Semua agenda yang ada dalam PIONIR tersebut adalah untuk mencari bibit atau prestasi yang unggul dalam bidang olah raga, seni, riset dan kegiatan-kegiatan ilmiah dikalangan mahasiswa, juga untuk menjalin silaturrahim diakalangan mahasiswa PTKIN se-Indonesia. Kegiatan ini juga ingin menampilkan program-program yang dilakukan oleh setiap Universitas untuk dilihat kembali secara nasional dimana universitas-universitas yang tergabung dalam PTKIN adalah sangat mampu untuk di Upgrade pada jenjang yang lebih tinggi, baik pada ajang-ajang nasional maupun internasional. Disamping itu, kegiatan PIONIR tersebut juga untuk melatih dan mendidik mahasiswa-mahasiswa kita supaya dapat mandiri dan berinovasi serta berkreasi dalam menghadapi dunia global dan dalam rangka menghadapi era perkembangan teknologi 4.0.
Sebagaimana kita ketahui bersama, apa yang dilakukan oleh lembaga pendidikan kita beberapa dekade yang lalu adalah mustahil untuk kita terapkan pada era sekarang dan beberapa waktu ke depan. Ini sesuatu yang harus kita pikirkan bersama dalam rangka melihat dunia yang lebih luas, dimana dalam tataran beragama juga diperlukan pemikiran-pemikiran yang lebih terbuka, untuk itu peran kita untuk mengembangkan Moderasi Bergama sudah menjadi tanggung jawab bersama untuk menyebarkan, mengajarkan dan memberikan perspektif-perspektif baru yang lebih open-minded kepada generasi-generasi kita ke depan, dalam hal ini adalah mahasiswa-mahasiswa kita dalam mengamalkan Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
Demikian, disampaikan bapak kasi sarana dan prasarana Kementerian Agama RI  (Rohman  Basori) dan Rektor Universitas Islam Negeri Malang pada Rakor Para Wakil Rektor/Ketua Bidang Kemahasiswaan, alumni dan kerjasama PTKIN se-Indonesia di Malang, 23-25 Juni 2019.